Minggu, 20 Maret 2016

Libur sekolah


                                                            Libur Sekolah

             Setelah belajar dengan giat dan melalui ulangan kenaikan kelas, kami dapat berlibur sebelum memasuki kelas baru. Liburan kali ini bertepatan dengan bulan puasa, sehingga sebagian liburanku dilalui dengan berpuasa. Kurang lebih tiga puluh hari aku hanya berada di rumah, sebenarnya aku ingin pergi untuk menikmati liburan, namun ibuku masih harus bekerja dan tidak bisa mengajak pergi.

             Sehari sebelum lebaran, nenek dan ibuku sudah sibuk membersihkan rumah dan mempersiapkan makanan, aku membantu mereka sebisaku. Berbagai hidangan dibuat oleh nenekku untuk saudara-saudara dan keluarga yang akan datang, seperti ketupat, ayam gulai dan hidangan lainnya. Tidak terasa malam sudah datang, suara takbiran sudah mulai terdengar.

              Saat terbangun dari tidur, aku langsung bersiap-siap sehabis sholat subuh untuk sholat idul fitri di dekat rumahku. Tidak lama sehabis sholat, keluarga sepupuku sudah mulai berdatangan, tanpa menunggu lama, kita langsung makan hidangan yang sudah disiapkan.

             Keesokkan harinya, aku dan keluargaku harus bangun lebih pagi, tepatnya jam 3 pagi untuk bersiap-siap menuju bandara Soekarno – Hatta untuk menaikki pesawat ke kampung ayahku, yaitu Lampung. Walaupun mengantuk, aku harus cepat-cepat bersiap-siap, karena pesawatnya jam 5 30 pagi. Kami menuju bandara dengan mobil, untungnya tidak macet dan sampai dengan waktu kurang lebih 40 menit. Tidak lupa, kami langsung menuju mushola saat mendengar adzan shubuh. Kami menunggu pesawat tidak lama dan langsung memasuki pesawat. Di pesawat kami diberikan roti dan permen sebagai cemilan oleh pramugari. Ternyata perjalanan menuju lampung tidak lama, hanya membutuhkan tiga puluh menit. Pesawat pun mendarat di bandara  lampung dengan selamat.

           Kami menuggu bagasi sebelum pergi, untungnya bagasinya tidak datang terlalu lama. Di luar bandara, pamanku sudah menunggu kehadiran keluargaku, kami dibawa ke rumahnya karena hanya bisa untuk masuk hotel saat jam 1 siang atau lebih. Kami dihidangkan makanan untuk menghilangkan rasa lapar dan beristirahat sebentar. Sambil menunggu, aku dan kakakku pergi membeli oleh-oleh bersama sepupuku. Kami makan siang dan menuju hotel untuk beristirahat.

           Setelah sholat maghrib, kita pergi dari hotel menuju rumah sepupuku untuk makan malam dirumahnya, disana semuanya berkumpul dan berbincang sambil menikmati hidangannya. Kami berkumpul hingga jam 9 malam, sebelum balik ke hotel kita mengambil foto bersama sebagai kenang-kenangan.

           Biasanya jika pergi ke Lampung, kami mengunjungi kuburan kakekku yang tempatnya saat jauh, namun tahun ini kami tidak pergi berziarah. Saat siang, kami makan siang di restoran, ikan-ikan yang dipajang sangat besar.

          Rencananya aku dan sepupuku ingin pergi menonton bersama di bioskop, namun karena hari sudah mulai malam dan salah satu sepupuku harus membantu menyiapkan makan malam di rumah sepupuku yang lainnya sehingga tidak dapat ikut dan besok siang aku dan keluargaku harus balik ke Jakarta, kita tidak ada waktu untuk pergi menonton.

           Keesokkan harinya, sesudah bangun dan sarapan, aku langsung merapihkan diri dan membereskan / merapihkan barang bawaanku untuk pulang. Kami tidak lupa untuk membeli oleh – oleh , sehingga sebelum berpamitan kita membelinya terlebih dahulu dan makan siang. Sesudah berpamitan, aku dan keluargaku langsung diantar oleh pamanku ke bandara lampung. Kami akan menaiki pesawat jam 4 sore, namun karena khawatir macet kami datang lebih awal yaitu jam tiga sore.

            Sesampainya di bandara soekarno – hatta, kita langsung pulang ke rumah karena sudah lelah.        

PELANTIKAN PRAMUKA

Pelantikan Pramuka

       Pada hari sabtu pagi pukul 6.30, tanggal 27 Februari 2016, siswa siswi kelas 7 SMP Labschool Jakarta sudah siap melaksanakan apel sebelum berangkat menuju Studio Alam TVRI, Depok untuk dilantik menjadi anggota pasukan pramuka. Berbagai macam benda-benda yang sudah disiapkan oleh kami, mulai dari tongkat, tali tambang, dan lain-lain. Setelah melaksanakan apel, kami berangkat dengan menaiki tronton sesuai pembagian yang sudah diberitahukan saat apel. Perjalanan menggunakan tronton sangat berbeda dengan menaiki mobil atau bus, kita dapat terjatuh jika sedang berdiri di tronton karena sangat berguncang. Meskipun demikian, beberapa murid dapat tidur dalam kondisi tersebut.


Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di tujuan. Ada beberapa tronton yang lebih besar, sehingga beberapa murid harus berjalan dari pintu masuk menuju lapangan. Pemandangan disana sangat unik karena banyak binatang seperti kuda berkeliaran bebas, jadi janganlah heran jika melihat kotoran hewan di sekitar. Saat di lapangan, kami melakukan apel dan setelah kami dipersilahkan untuk duduk sementara menuggu ketua regu masing-masing. Ketua regu balik lalu menyuruh kita untuk meletakkan tas di tenda dan hanya mengambil barang-barang yang di butuhkan. Kami di berikan soal di kertas dan menjawabnya per regu, jika sudah selesai, akan diberikan izin untuk melanjutkan perjalanan menuju pos yang sudah disiapkan.

Saat tiba di pos pertama, kami diuji kehafalan dan pemahaman dasadarma dan trisatya. Pertama-tama kami harus menyebutkan dasadarma dan trisatya, lalu menjelaskan cara mengamalkannya. Setelah dapat mejawabnya kami berjalan terus menuju pos 2. Setibanya di pos 2, kami harus mengantri sebentar karena agak ramai. Tes di pos 2 adalah semaphore, kami dilatih dua kali oleh kakak pelatih sebelum menjawab pertanyaan dari kakaknya, akhirnya kakak pelatih memberikan soal dan reguku sempat bingung sebentar namun kami dapat menjawabnya, jawabannya adalah “lanjutkanlah”.

Tugas di pos 3 lumayan susah, karena kami harus membuat tandu dari dua tongkat dan dua tali tambang, kami sempat kebingungan saat membuat simpul tali sampai mengulangnya berkali-kali, untung kakak pelatih mengajarkan kita cara membuatnya dan akhirnya berhasil. Kami membawa tandu yang sudah kami buat menuju pos 4 yang terletak tidak terlalu jauh. Tugas di pos 4 sangatlah sulit dan melelahkan karena kami harus mengangkat salah satu anggota di atas tandu yang sudah jadi dan membawanya sambil melewati rintangan. Rintangan pertama kami harus jalan berjongkok tetapi orang yang di tandu tidak boleh terjatuh, kami saat kelelahan namun belum selesai, selanjutnya berjalan tanpa mengenai bamboo yang tergeletak di tanah, di lanjutkan dengan mengangkat orang yang di tandu melewati hula hoop dan yang terakhir adalah berjalan namun hanya boleh menginjak huruf-huruf yang berada di tanah. Kami melewati semua rintangan dengan selamat dan kembali ke lapangan.

Setibanya di lapangan, kami diuji gerakan baris-berbaris dan mendapatkan soal sandi-sandi seperti morse, setelahnya kami sholat dan makan siang. Setelah beristirahat, kami berbaris sesuai regu dan melaksanakan upacara pelantikan, namun sebelumnya kita berlatih terlebih dahulu. Kami diberikan nomor gudep lalu melaksanakan upacara yang sesungguhnya. Setelah beberapa menit, akhirnya upacara pelantikan selesai dan kami sudah menjadi anggota pasukan pramuka. Kami membersihkan lingkungan sekitar jika ada sampah lalu berkemas pulang. Di karenakan beberapa tronton yang besar, kami berjalan lebih jauh dan balik menuju Labschool


SAKSI 2016

                                                                 Saksi 2016
             
          Pada hari Jum’at pagi tanggal 5 Februari pukul 6.00, siswa kelas 7 SMP Labschool sudah bersiap-siap menjalankan apel pemberangkatan sebelum menuju Dodiklatpur, Gunung Bunder yang merupakan tempat kegiatan saksi tahun ini. Kami sudah dibagi menjadi kelompok-kelompok dan ditentukan daerah untuk nanti acara pensi yang akan dilaksanakan. Setelah melaksanakan apel pemberangkatan, kami semua langsung menaiki tronton sesuai kelas masing-masing dan langsung menuju tempat. Setelah 3 jam lebih menaiki tronton yang berguncang-guncang hingga ada yang merasa mual.  Akhirnya kami sampai di Dodiklatpur. Akan tetapi, perjalanan dari pintu masuk menuju lapangan sangatlah jauh dan jalan yang mendaki, ditambah dengan membawa tas masing-masing yang sangat berat. Namun pemandangan dari Gunung sangat indah. Saya bersyukur dapat melihat pemandangan itu.
saksi 2016            Sesampainya di lapangan, kami diperkenalkan dengan tentara yang menjadi pelatih kami, lalu kami dibagi menjadi per-pleton. Sang pelatih menanyakan pertanyaan, namum kami tidak menjawab dengan semangat dan akhirnya kami disuruh untuk merayap dan berlari-lari, saat itu kami semua kelelahan. Ternyata, tempat kami menginap terletak lebih jauh dari lapangan, sehingga kami terpaksa jalan lagi, ada yang tidak kuat sehingga harus di antar menggunakan kendaraan.
   Saat makan pun kami harus menunggu aba-aba dan harus menghabiskan makanan kami sesuai waktu yang diberikan, cara makan ini disebut dengan makan komando, jika teman sebelah tidak menghabiskan makananya, kita harus membantunya karena kita adalah satu angkatan dan harus solid. Setelah kenyang, kami mendengarkan materi dari Sioux yang berupa pengenalan binatang ular yang harus dilestarikan. Kakak dari Sioux menawarnakan apakah ada yang ingin mencoba digigit ular, ada yang berani dan tanpa ragu-ragu langsung mencobanya. Dan kemudian kami sholat, tetapi masih ada kegiatan lagi, yaitu acara peraga busana, kita dapat melihat busana dari wilayah masing-masing. Malam pun datang, kami makan malam serta sholat dan kemudian mendengarkan materi-materi, salah satunya adalah materi kepemimpinan.
file5967           Pada hari ke 2, kami sholat shubuh dan melakukan pemanasan pagi dan langsung makan. Akan tetapi makan kali ini berbeda karena kami harus menyuapi orang yang duduk di hadapan kita. Hari itu kami melakukan kegiatan out-bond dengan menggunakan baju loreng. Mulai dari melempar pisau, merayap di atas tali dan masih banyak lagi, namun di hari itu, kegiatan yang paling menyenangkan adalah kami dapat bermain di air terjun bersama-sama, ada yang menyipratkan air sehingga yang tadinya hanya ingin merendamkan kakinya saja, menjadi basah kuyup. Ada yang berendam dan lain-lain.
       Pada malamnya, kami melakukan pensi, ada grup yang melakukan stand up comedy, fashion show, battle dance dan banyak lagi, kami juga dapat melihat penampilan dari kakak-kakak osis. Setelah hari yang panjang, kami semua lelah dan pada malamnya kami tidur. Pada hari terakhir, setelah makan pagi dengan cara menyuapi yang berada di hadapan kita lagi dan sholat, kami langsung berkemas untuk pulang. Tas kami sangat berat, tapi kami harus bertahan membawanya menuju lapangan. Saat di lapangan, cuacanya sangatlah panas dan kami harus melakukan apel yang sangat lama dan foto-foto sebelum kembali ke Jakarta. Kami menuju tronton dan kembali ke Jakarta. Kegiatan saksi sangat bermanfaat untuk kami, walaupun ada suka dan duka yang dirasakan, kami dapat berubah dan menjadi lebih akrab sesama.
Pemeriksa : Tiara Salsabila Ciptaningtyas